Barang Bawaan

Ada satu kutipan soal bepergian yang menurut saya bagus. Berikut kurang/lebih:

Bepergian menyadarkan kita bahwa sebenarnya dalam hidup itu yang perlu dibawa hanyalah sedikit

Hari ini saya beberes meja kantor. Barang saya tidak banyak, memang. Tapi ada buku-buku dan kertas-kertas, yang rasanya akan terlalu berat jika saya bawa semuanya dalam satu tas ransel yang sudah berisi laptop.

Kutipan di atas bisa kita ambil arti harfiah-nya. Ya, gak perlu bawa barang banyak-banyak kan. Atau arti substansial-nya. Bahwa dalam hidup tak perlu menumpuk banyak harta, tapi yang perlu dikumpulkan adalah pengalaman dan amal baik.

Dalam bepergian, tak semua barang bisa dibawa. Jadilah saat bepergian saya suka berpikir dengan pendekatan prioritas. Apa yang harus, apa yang sebaiknya, apa yang boleh, dan apa yang tidak perlu. Kalau sudah pusing, saya akan kembali ke prioritas. Apa yang harus.

Bepergian kali ini, adalah bepergian yang direncanakan. Bagaimana dengan bepergian saat kembali menghadap Sang Pencipta? Bukankah ini bepergian yang pasti akan terjadi?

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.