Alkisah, kemarin pagi saya berencana menggoreng kerupuk. Saya sengaja menggunakan minyak baru agar rasa kerupuk tak bercampur dengan gorengan sebelumnya.
Saya tuang minyak ke wajan. Bungkus kerupuk saya buka. Sambil menunggu minyak panas, saya baca instruksi memasak kerupuk. Oups! Kerupuk harus digoreng lebih dahulu sebelum digoreng.
Minyak mulai panas. Saya coba masukkan satu kerupuk. Kerupuk tak kunjung mengembang. Menggoreng kerupuk pun gagal.
Lantas apa yang saya lakukan dengan minyak baru ini?
Lalu, di sore hari cuaca mulai cerah. Matahari mulai menampakkan sinar. Saya putuskan untuk mencoba menjemur kerupuk. Sedikit saja. Saya tak punya nampan besar untuk menjemur kerupuk.
Kerupuk saya letakkan di halaman belakang. Saya jemur kurang lebih selama 30 menit. Lalu saya tengok. Betapa kaget saya saat melihat jemuran kerupuk saya. Hanya tersisa 4 kerupuk dari 12 kerupuk yang saya jemur.
Saya lupa, bahwa Melbourne adalah kota berangin…
He? “Kerupuk harus digoreng lebih dahulu sebelum digoreng.” Rekursif tiada akhir dong mas :v
Berapa kecepatan angin di sana? kok bisa sampai nerbangin kerupuk
:s/digoreng/dijemur 😀 maklum waktu mengetik semakin sulit Sun. Bisa sampai 80 km/jam.
ahaha..
buset, itu kayak motor ngebut, serem juga